News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pedihnya Hatiku Saat Kehilanganmu (Cerpen Evarita Arnas Dawus)

Pedihnya Hatiku Saat Kehilanganmu (Cerpen Evarita Arnas Dawus
Pedihnya Hatiku Saat Kehilanganmu (Cerpen Evarita Arnas Dawus


Pada suatu hari di sebuah Desa, kita sebut saja desa Virgo, terdapat seorang gadis sedang berteriak dengan suara keras memanggil adiknya. Nama gadis itu adalah Libra. 


Libra: Leoooooo....Aduuuuh dek...ke mana lagi aku harus mencari dirimu.


Ternyata, gadis ini sedang mencari adiknya yang menghilang begitu saja. Tiba-tiba, ada seorang pria bertanya kepadanya.


"Kenapa dek? Kenapa kamu menangis?" tanya pria itu dengan hati lembut.


Mendengar pertanyaan itu, Libra pun menangis sejadi-jadinya.


"Adik saya tiba-tiba hilang kak...saya bingung harus carikan adek di mana. Saya sudah mengelilingi kampung ini, namun hingga sekarang, adek belum ketemu-ketemu juga", ujarnya dengan air mata menetes.


Pria tampan itu pun tersenyum dan berkata: "Dek...adek tenang dulu yah....Kakak bantu carikan adeknya hingga ketemu. Namun adek berjanji agar berhenti menangis..... Biar manisnya tidak hilang. Barangkali adekmu sedang bermain bersama teman-temannya. 


Kenapa kamu tidak memberitahu orang tuamu saja dek?", tanya pria itu kepadanya.


Libra pun langsung menjawab soal ketiadaan orang tua kesayangannya.


"Andai saja, ayah dan ibu masih hidup, pasti Libra tidak akan sesedih seperti ini. Libra tidak akan berlinang air mata jika Leo ada bersama....", kata libra dengan hati sedih. 


Seketika pria tampan itu bermenung dalam heningnya, lalu menatap Libra dengan tatapan lirih. 


"Maafkan kakak yah dek....Kakak tidak bermaksud untuk mengingatkan adek terkait hal tersebut. Untuk itu, kita mencari adekmu hingga ketemu" kata pria tampan itu dengan penuh semangat.


"Terima kasih banyak yah kak....mohon maaf, dari mana kakak berasal, siapa nama kakak?", kata Libra penuh penasaran.


Pria itu kembali tersenyum dan menjawab dengan wajah bersinar. 


"Oh iya...nama kakak Canva dek..saya adalah mahasiswa yang diutus kampus untuk KKN di sini, kamu sudah kelas berapa?" terang Canva.


"Oh...jadi namanya Canva yah kak.... Aku, Libra kak....Aku masih kelas 3 SMP", ucap Libra.


"Yah sudah kalau begitu, tolong Libra tunjukkan arah untuk mencari adekmu!!!", ajakan Canva


Kemudian mereka pun bergegas mencari Leo adiknya itu. Meskipun mereka sudah mengelilingi desa Virgo, namun belum ada petunjuk untuk keberadaannya.


"Kak...aku lelah, aku sudah tidak sanggup berjalan lagi", sahut Libra.



"Apa? Libra sudah capek yah...baiklah kalau begitu, kita istirahat sebentar yah...", jawab Canva.


Mereka pun beristirahat selama 10 menit, lalu mereka melanjutkan pencarian Leo. 


"Dek...gimana kalau kita melapor ke polisi saja? Kita sudah berkeliling desa ini, apalagi hari semakin beranjak malam", ujar Canva.

Canva berniat mengajak Libra berhenti mecari Leo. 


"Baiklah kak...aku minta bantuan kakak untuk menghubungi polisi yah...", sahut Libra dengan wajah penuh putus asa. 


Kemudian mereka melapornya. Akan tetapi, hari demi hari mereka belum mendapatkan kabar baik dari polisi . Pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda keberadaan Leo. Tidak lama kemudian, Libra dan Canva terpaksa berpisah karena waktu KKN pun berakhir.


"Jadi ka Canva harus pergi yah sekarang?", tanya Libra dengan suara serak. 


"Hem...iyah dong...kan Canva juga harus menyelesaikan sekolah dulu, nanti, kalau saya sudah menyelesaikan kuliah, pasti mengajak Libra ke kota, tempat saya tinggal. Libra tinggal dengan kak Canva di sana, dengan orang tua kak Canva juga. Saya juga tidak memiliki kakak dan adek lho...jadi nanti, Libra saja yang jadi adiknya kak Canva, gi mana?", ucap Canva berusaha menghibur Libra.


Kak Canva janji yah..kak Canva balik lagi nanti, kalau Leo sudah pulang, kita mengajak dia juga yah...", ucap libra dengan polos.


"Dadada...aku akan selalu merindukanmu dek", ucapan selamat tinggal dari Canva untuknya dengan senyuman palsu, karena belum tega melepaskan dirinya sendirian. 


Libra pun menangis tersenduh-senduh saat menatap kepergian orang yang sudah dianggapnya saudara kandungnya. Pencarian Leo pun dihilangkan dari kasus, karena sudah dianggap meninggal. 


Libra menghabiskan hari-harinya dengan air mata dan rasa sedih yang tiada hentinya, mengingat semua orang tersayangnya perlahan menghilang dari kehidupannya.


Beberapa bulan kemudian, Libra lulus dari sekolahnya (SMP). Pada hari itu, semua siswa didampingi oleh orang tuanya masing-masing, sedangkan Libra tak satu pun yang mendampinginya. 


Dia pun kembali bersedih. Namun keajaiban pun terjadi secara tiba-tiba. Pria berjas dan berkacamata itu menghampiri Libra sambil berkata "Aku kembali menepati janjiku!!! Selamat atas pencapaianmu adikku tercinta" 


Libra merasa kaget melihat pria itu. Seketika dia berteriak "Kakak Canva kembali", sambil memeluk tubuh Canva.


"Iyah, kah? Aku sangat merindukanmu kak", ujar Libra. 


Merekapun masuk mobil dan berjalan meninggalkan gerbang sekolah. Sesampainya di jalan, tiba-tiba rem mobilnya blong sehingga mobil itu tidak dapat di kendalikan. 


Akhirnya mobil itu bertabrakan dengan pohon berukuran sangat besar di pinggiran jalan. Kecelakaan itu membuat nyawa Libra tidak terselamatkan. Darahnya berlumuran di dalam tubuh mobil. Hari itu pun menjadi saksi kepergian adik tersayangnya. Tiada yang mengelak, misteri kematian datang tanpa diketahui. Caranya dan tempatnya pun penuh misteri. 


Canva langsung berusaha membangunkannya dan berteriak keras. Dia berusaha membawa adiknya keluar dari mobil sambil memanggil nama adiknya tersebut.


Namun Libra merespon dengan kepergiannya selamanya. Canva perlahan meletakkan jarinya di hidung adiknya itu hanya sekedar  ingin memastikan kehidupan adiknya. Seusai Canva mengetahui kematian adiknya itu, dia pun semakin berteriak dengah hati sedih. 

 

"Tidak! tidak! adikku belum meninggal, adikku belum meninggal" tangisan Canva dengan penuh duka.


Warga setempat pun datang mendekat untuk menyaksikan kejadian tersebut. 


Di pusara adiknya, Canva menulis untaian hati, mendoakan adiknya agar berada di sisi Kanan Sang Pencipta. "Selamat tinggal adikku, kamu akan mendapatkan tempat yang layak, dan tunggu aku" 


Akhirnya, Canvapun merasakan hal yang dialami Libra semasa dia hidup, dan dia juga mengerti arti dari sebuah kehilangan, setelah meninggalnya Libra yang dianggapnya saudari sendiri.


Cerita di atas merupakan bagian dari kehidupan kita. Pengalaman kehilangan tak jarang ditemukan.  Kehilangan bagian dari kepastian. Cara, tempat dan waktunya tidak dapat dipastikan. Itu merupakan rahasia Sang Pencipta. 


Semoga cerita pendek ini bermafaan bagi para pembaca. Terimakasih.



Penulis adalah Siswa SMK Negeri 1 Satarmese, kelas X UPW I

0 Komentar